Cari Blog Ini

Kamis, 30 Desember 2010

Memanfaatkan Sisa Umur

Setiap pergantian hari, minggu, bulan atau tahun kita selalu merenung bahkan berfikir apa yang telah kita kerjakan barusan, apa yang kita peroleh dari rutinitas yang baru kita kerjakan.

Kita di beri jatah waktu yang sama, 24 jam sehari. Tetapi, kadang hasilnya bisa berbeda-beda/ ada yang sangat beruntung ada juga yang tidak mendapatkan apa-apa alias merugi. Itu akan terlihat bila waktu telah kita lewati

Namun sesungguhnya bahwa satu-satunya yang tidak bisa direm adalah waktu. Setiap orang punya jatah yang sama. Orang yang nilainya baik dan tidak baik di sekolah/dikampus atau pun dalam pekerjaannya, sebenarnya memiliki kesempatan belajar yang sama. Sebab waktu yang dimiliki pun sama yaitu 24 jam. Semuanya tergantung pada kemapuan mengatur waktu.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal solih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al Ashr; 1-3

Dari ayat tersebut bahwa setiap manusia yang terus “bertambah umurnya” akan merugi kecuali orang yang meiliki kemampuan memanfaatkanya. Berapapun usia kita saat ini, sebenarnya sisa umur kita, ternyata tetaplah sangat sedikit. Karena kita tidak tinggal di dunia ini, melainkan hanya sebentar saja.

Menyadari akan hal ini, maka sekali-kali jangan sia-siakan sisa umur kita yang tinggal sedikit ini dengan berbagai kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti: tidak tidur semalaman hanya karena larut dalam bermain “game” di komputer kesayangan, ‘ngobrol tak tentu arah hingga berjam-jam, dll. Apalagi sampai bermaksiat kepada

Selasa, 21 Desember 2010

Menjaga Keimanan

.
Kadang kita setiap menjumpai peristiwa kejadian yang sekiranya tidak sesuai dengan nurani kita atau tidak sesuai norma sosial akan terucap
"dasar ga punya iman". Iman di sina bukanlah sebeutan nama seseorang tetapi merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan secara satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang – orang beriman adalah mereka yang didalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.

Sayangnya banyak diantara kita hanya mampu memiliki iman dalam tingkatan diucapkan dengan kata-kata, mungkin juga sedikit diatas dengan telah meyakini dalam hati namun belum mampu membuktikannya dengan perbuatan. Seringkali perbuatan yang kita lakukan tak seseuai dengan apa yang kita imani.

Memang berat untuk mewujudkan iman yang benar benar sempurna namun kita tetap harus berusaha untuk meningkatkan keimanan kita. Keimanan yang dimiliki seseorang akan selalu berubah terkadang naik dan terkadang turun. Bahkan dijaman yang serba modern ini keimanan kita selalu tergoda untuk cenderung turun. Banyaknya kemaksiatan dan kemungkaran yang dilakukan dengan terang terangan mendorong dan mempengaruhi kita untuk menjadi lemah iman. Bahwa dengan menjaga iman berarti kita harus menjaga segala apapun yang mempengaruhinya. Berarti kita harus menjaga akhlak kita dan segala tingkah laku kita agar Iman kita tetap terjaga bahkan semakin meningkat.

Keimanan manusia tidak selamanya bisa berjalan pada satu garis lurus.. Ada kalanya keimanan itu naik tapi ada kalanya turun.. begitu juga pada saat penerapan dan pelaksanaan akidah agama. Ada kalanya malas dan ada kalanya terlalu rajin.. Gimana sih cara menjaga iman kita agar tetap stabil? Trus gimana juga cara menjaga hati kita agar tetap bersih dan bisa mempunyai hati seluas samudera yang bisa ikhlas menerima apapun yang terjadi dengan mengharap ridha’ Allah…mungkin ini yang bisa kita lakukan :

1. Menumbuhkan pemahaman yang benar tentang Islam.

Seperti Firman Alloh
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim : 24-25).

sehingga agar aqidah dan pemahaman Islam ini menjadi kuat dan tegak, haruslah ditanam dengan benar agar akar-akarnya benar-benar menghujam ke bumi. Batangnya akan kuat menahan gempuran sebesar apapun. Dalam hal ini adalah sistem pembinaan yang menekankan kedalaman aqidah dan keaslian ajaran Islam serta kemampuan untuk dapat mengakses langsung sumber-sumber Islam dari mata airnya menjadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan.

2. Selalu mengaitkan semua kejadian dan pengalaman hidup kepada Allah

Agar iman ini benar-benar menyatu dalam jiwa, maka kita perlu menjadikan iman sebagai kacamata kehidupan sehari-hari dengan tidak membiarkan satu tititk pun dalam kehidupan kita yang tidak dirambah dengan pendekatan syar`i.

Untuk itu kita harus selalu menghadirkan Allah dalam setiap langkah dan aktifitas kita. Realisasinya adalah selalu menjadikan syariat Islam sebagai format berpikir, memandang dan bertindak dalam setiap sendiri kehidupan sehari-hari.

3. Bergaul dengan sesama orang beriman

Bersahabat. Bergaul dan bersahabatlah sebanyak dan sesering mungkin dengan sesama orang yang memiliki iman. Dahulukan iman, ibadah, ilmu dan amal shalih sebagai kriteria kita memilih atau tidak memilihnya menjadi teman apalagi shabat karib. Bila bergaul dengan orang yang masih lemah iman, atau bahkana kafir, pasanglah niat yang kuat, bahwa Anda bergaul dengannya dengan tujuan membagi kelezatan iman yang sudah kita rasakan. Kalau ditawari yang lezat-lezat dia menolak, ya tak usah buang – buang waktu menjadi temannya. Karena kata Nabi, di akhirat kita akan di hidupkan bersama dengan teman kita semasa hidup. Wallaahu a’lam bishshawwab. Pepatah mengatakan kalau kita bergaul dengan seorang pandai besi maka kita akan kebagian kotornya tetapi kalau kita bergaul dengan penjual minyak wangi maka kita akan kebagaian harumya.

4. Selalu mengingat mati dan hari kiamat

Mahatma Gandhi pernah berkata "Carilah duniamu seolah kamu akan hidup selamanya dan Carilah Akhirat seolah kamu akan mati besok. Ini mempunyai makna luas, agar setiap waktu dalam beraktifitas harus seimbang antara keidupan dan kematian dan tentunya adanya hari pembalasan di akhir nanti.

5. Mengutamakan Sholat 5 waktu

Aturlah Agenda harian Anda berdasarkan rotasi 5 waktu shalat. Rancanglah semua agenda kerja dan kegiatan sedemikian rupa, yang membuat Anda sudah berada di tempat menunaikan shalat dalam keadaan berwudhu minimal 15 menit sebelum adzan berkumandang. Rasakan berkah demi berkah akan di limpahkan kepada Anda.

6. Berinfaq dan bershadaqah.

Apapun bentuk harta yang Anda miliki, itu sepenuhnya hak Allah. Gunakan harta itu sesuai kehendak pemiliknya yang sejati. Perbanyak Shadaqah dan berinfaq untuk menunjukkan kepada Allah, bahwa harta yang ada pada kita sama sekali tidak mengganggu kesadaran kita, ” Bahwa ini semua milik Engkau ya Allah “.

7. Segera berhenti dari dosa sebelum terlambat

Seseorang tidak akan luput dari perbuatan Dosa walaupun kadang kita sangat berhati-hati. Apalagi di jaman sekarang dimana moral tidak lagi menjadi pedoman hidup, Manusia bebas melakukan apa saja dengan mengatasnamakan HAM.

8. Tidak over dalam bertindak

Berbuat tanpa kontrol yang baik akan mudah terperosok ke perbuatan yang nista apalagi demi gengsi atau semacamnya, agar kita bisa dikatakan wah, hebat dsb

9. Berdoa agar selalu dikuatkan iman dan istiqamah

Yang jelas selalu berdoa, menjalankan kewajiban sebagai muslim tidak neko-neko itu lebih dari cukup untuk kita menjadi bijak..

10. Berpuasa.

Lakukanlah puasa sunnah sebanyak mungkin, karena orang yang berpuasa doanya langsung di kabulkan Allah. Sedangkan doa adalah senjata utama orang Mu’min.

Mungkin itu sedikit tip dari kami kalau ada salah tulisan mohon di maafkan...