Cari Blog Ini

Minggu, 16 Januari 2011

Mencegah Berbuat Maksiat

Kita adalah manusia biasa yang punya peluang berbuat dosa tetapi tentu saja bukan berarti kita harus kalah, kita akan jatuh bangun tetapi tidak boleh kita terus menerus jatuh, apalagi masuk ke dalam lubang yang sama.

Ada beberapa teknik yang mudah-mudahan bisa menjadi bahan bagi kita untuk mengendalikan diri supaya kita tidak tergelincir dalam perbuatan dosa :

Pertama yang paling potensial adalah dengan mengingat kematian, kita semua mungkin masih ingat tentang sebuah kasus yang diberitakan beberapa media baru-baru ini, yaitu tentang seorang petinggi yang meninggal di sebuah hotel bersama seorang wanita yang bukan muhrim, kemudian ada beberapa juga nama yang dikenal meninggal dalam pelukan wanita yang tidak halal.

Artinya dengan mengingat kematian itu adalah merupakan salah satu teknik untuk membuat kita tercegah dari perbuatan maksiat, karena ternyata andaikata kita mati ketika sedang berbuat maksiat, Naudzubillahi min dzalik, alangkah aibnya mati dalam keadaan seperti itu, istri dan anak-anaknya akan menanggung aib, orang tua akan terpukul, institusi juga ikut tercemar, begitu banyak dampak negatif yang diakibatkannya, dan tentu saja mati ketika berbuat maksiat merupakan mati kehinaan, mati yang tidak terhormat.

Maka andaikata kita berkeinginan berbuat maksiat, Naudzubillahi min dzalik, kita harus ingat karena jangan-jangan kita mati di tempat maksiat, ini akan jadi aib yang akan tersebar kemana-mana. Maka hati-hatilah saudaraku dengan memperbanyak ingat mati Insya Allah akan membuat kita mempunyai rem yang lebih efektif dalam mencegah diri dari berbuat maksiat.


“Dan Allah sekali-kali tidak akan Menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. 63 ; 11)

Kedua adalah dengan membayangkan bagaimana jika Allah membeberkan aib kita, karena ternyata aib itu tidak bisa disembunyikan, karena tidak ada satupun yang dapat menghalangi jika Allah akan membeberkan apa yang Dia kehendaki, mati-matian kita dengan rencana yang matang untuk menutupi aib, tidak akan dapat menghalangi kalau Allah mau membeberkan diri kita termasuk maksiat yang kita lakukan. Maksiat yang diperbuat mudah bagi Allah untuk menjelaskannya kepada siapapun. Oleh karena itu ketakutan kita akan dibeberkan aib kita oleh Allah akan membuat kita seharusnya tercegah dari perbuatan maksiat.

Pernah suatu ketika ada seseorang yang memiliki keinginan untuk berzina, berbicara kepada Rasullulah SAW “ Ya Rasul saya ingin zina ……, lalu sebagian sahabat yang hadir kontan seketika itu  marah, tetapi Rasulullah tetap bersikap tenang, kemudian beliau mengajukan beberapa pertanyaan “ bagaimana jika ibumu dzjinahi ?, orang itu langsung marah, lalu Rasul bertanya kembali “ bagaimana jika anak-anak perempuanmu ada yang menzinahi ? “ bagaimana kalau ada saudara perempuanmu ada yang menzinahi ? setelah itu Rasulullah mendoakan orang tersebut sambil diusap dadanya dan orang yang mempunyai keinginan berjina itupun berkata “ kalau sebelumnya saya sangat ingin zina maka sekarang saya sangat tidak ingin berzina!”Ini sebuah teknik yang luar biasa sekali yang diajarkan Rasulullah, yaitu dengan membayangkan bagaimana  andaikata hal maksiat itu menimpa saudara kita sendiri.Misalkan ada seorang laki-laki yang berselingkuh kepada istri orang lain, salah satu cara untuk menghentikannnya adalah dengan membayangkan bagaimana jika istri kita diselingkuhi, perasaan kita seperti apa? Naudzubillahi min dzalik, lalu bagaimana jika anak kita diselingkuhi ?, Naudzubillah. Jadi kalau kita memiliki keinginan seperti pemuda tadi yang ingin  berzina, bayangkanlah jika istri kita dizinahi, anak perempuan kita dizinahi, pasti kita akan sangat marah.

Maka dengan bersikap seperti teknik diatas akan menjadi sebuah energi untuk menghentikan niat buruk kita, kalau kita ingin mengambil hak orang lain bayangkanlah jika hak kita diambil.Kalau kita berbuat tidak baik kepada orang lain, bayangkanlah kalau hal itu menimpa diri kita, menimpa keluarga kita, menimpa anak-anak kita, pasti kita tidak akan mau, maka orang lain pun pasti tidak mau dengan perbuatan kita itu, kemurkaannya merupakan upaya untuk mencegah kita dari berbuat maksiat.

Jika kita tidak ingin dihina karena dihina itu tidak enak, maka kita jangan menghina orang lain, memang butuh waktu untuk latihan  mengendalikan diri, mengendalikan seni berpikir agar pikiran kita menjadi pikiran yang dapat mengerem, tapi kalau tidak dilatih akan lewat begitu saja dan kembali mengulang-ulang maksiat yang kita lakukan, Naudzubillahi min dzalik.

Untuk mencegah dari berbuat maksiat maka kita harus memperbanyak dzikir, dan memperkuat ibadah, shalat harus terus diperbaiki, tahajud dilakukan dengan lebih baik dan shaum dipertahankan, karena jika dzikir kita lemah maka nafsu yang akan bertambah, jika dzikir kita lemah maka amarah dan syahwatlah yang akan meningkat.

Itulah beberapa trik sederhana yang mudah-mudahan akan membuat kita lebih dekat dengan rem yang akan mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar. Wallahu a’lam

Minggu, 02 Januari 2011

Cara Agar Tidak Terjerumus Maksiat

Sebagai manusia normal baik laki-laki maupun perempuan memiliki kebutuhan biologis dasar yang tidak bisa dipungkiri yaitu kebutuhan akan hubungan seks. Untuk yang sudah dewasa dan sudah menikah mungkin terasa mudah untuk mendapatkan kebutuhan yang satu ini. Akan tetapi untuk yang masih abg dan remaja akan sangat berbahaya apabila tidak mampu nafsu birahi yang menggelora yang siap meledak-ledak kapan saja.

Pria maupun wanita yang belum menikah harus mengetahui bagaimana cara untuk mengendalikan nafsu seksualnya agar terhindar dari berbagai dampak buruk ketidakmampuan menahan nafsu birahi. Banyak yang telah terjerumus dalam kehancuran akibat dari gagal menahan nafsu yang harus ditanggung seumur hidup. Sangat disarankan bagi orang-orang yang sudah cukup umur bersegera untuk menikah sah secara agama dan hukum pemerintah.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghilangkan/mengendalikan hawa nafsu seks seseorang apabila tidak punya pasangan yang sah suami atau isteri :

Hilangkan/Singkirkan Pikiran Kotor
Jangan suka melamun memikirkan yang tidak-tidak dengan lawan jenis. Pikiran yang kotor dapat membangkitkan gairah seksual kita walaupun hanya dengan membayangkan sesuatu. Ubah pikiran yang mulai kotor dengan memikirkan sesuatu yang lain yang lebih penting dan serius.

Hindari Menikmati/Melihat Yang Porno dan Vulgar
Jangan sampai kita memiliki materi-materi atau pun berusaha mengakses hal-hal yang cabul, vulgar, porno, dan lain sebagainya seperti membaca cerita panas, melihat gambar telanjang, nonton film porno, dan lain-lain.

Batasi Hubungan Dengan Lawan Jenis
Jangan terlalu banyak berkomunikasi dengan lawan jenis kita terutama yang dari penampilan fisik dan gayanya dapat membangungkan nafsu kita untuk memiliki atau sekseder merasakan kehangatan dari dirinya. Terlalu dekat dengan lawan jenis bisa memicu pikiran kotor.

Perbanyak Kegiatan Yang Menguras Tenaga dan Waktu
Ikutlah ekstrakurikuler, kursus, bimbingan belajar, les, kelompok olahraga, club bikers, pekerjaan sambilan, pekerjaan tambahan dan lain-lain. Dengan sibuk dengan berbagai aktivitas dapat menyebabkan kita lelah untuk berpikir kotor.

Rajin Puasa dan Ibadah
Dengan taat beribadah dan rajin puasa maka otomatis kita akan sangat terlarang untuk melakukan hal yang melanggar kesusilaan. Berpikir kotor saja tidak apalagi melakukan hal-hal yang dilarang agama yang dosa besar apabila dikerjakan.

Tidak Pacaran
Pacaran sangat mengundang untuk melakukan kontak fisik baik yang cewek maupun yang cowok, yang mungkin awalnya hanya pegang-pegangan tangan lalu menjadi hubungan fisik yang lebih parah. Sebaiknya jangan pacar-pacaran dulu kalau tujuan kita hanya sekedar iseng-iseng saja.

Rajin Bersosialisasi Dengan Teman dan Keluarga
Memiliki hubungan yang sehat dan dekat dengan teman-teman dan keluarga besar kita akan membuat kita bisa meredakan birahi hanya dengan berkomunikasi dengan mereka. Apalagi dengan yang masih anak-anak atau abg pasti lebih sibuk lagi (jenis kelamin sama).

Selalu Berpikir Efek Dampak Buruknya
Apabila kita mengetahui keburukan-keburukan dari hubungan seks bebas tanpa ikatan pernikahan maka kita akan merasa takut untuk melakukannya. Lagipula hubungan intim kalau enaknya hanya sebentar saja, penuh resiko, dosanya besar sekali, merusak rumah tangga orang, merusak nasib kita dan orang lain buat apa.

Membuat Prinsip
Dengan prinsip hidup yang bersih tidak mau melakukan hal-hal yang memanjakan hawa nafsu akan memperkuat benteng pertahanan kita dalam meredakan syahwat yang ada pada diri kita. Tetap konsisten dalam menjaga prinsip hidup kita jangan mudah terpancing untuk melanggarnya.

Main Sendiri (Sangat Tidak Direkomendasikan)
Onani atau masturbasi merupakan jalan pintas terbaik bagi yang tidak bisa menahan nafsu pribadi dengan jalan memberi kepuasan bagi diri sendiri. Cara ini dilarang agama, membuat kecanduan, solusi jangka pendek dan bisa merusak hubungan dengan pasangan yang sah di kemudian hari.


Saat belum menikah tahanlah nafsu kita sekuat tenaga dan hindari berbagai peluang kita untuk melampiaskan nafsu tidak pada tempatnya. Telah dibahas dalam situs web organisasi.org ini tentang dampak buruk hubungan seks pranikah yang amat sangat menyeramkan. Dengan mampu menahan nafsu kita, maka kita telah menjadi manusia yang seutuhnya.