Cari Blog Ini

Kamis, 31 Januari 2013

Ketika Merasa Gagal dan Terbuang

Sobat pernahkan kamu merasa kalut hatinya hancur perasaanya, bingung harus berbuat apa dan bagimana ?. Akibat menghadapai fakta yang pilu atau merasa “habis” karena apa yang kamu usahakan dan impikan kandas di tengah jalan tanpa menyisakan hasil yang maksimal? Pergilah sudah segala asa yang pernah membumbung tinggi di angkasa. Berganti dengan keterpurukan yang tidak berkesudahan?

“Ya sudahlah….” Itulah mungkin pesan yang pernah kamu dengar. Tapi, apakah sedangkal itu kita akan menghadapi hidup ini? Hidup ini butuh keringat, kesungguhan, dan juga air mata. Butuh energi untuk berlari dan melesat lebih baik lagi. Bila kini jatuh, maka sadarlah bahwa ini adalah awal untuk mendewasakan hidup. Bila merasa ditinggalkan, ingatlah bahwa hidup ini belum seberapa dibandingkan ujian hidup yang sebenarnya.

Yah….bulan ini adalah bulan yang terburuk yang ku alami. Tetapi saya tidak boleh cengeng saya harus bangkit dan menatap jauh ke depan Alloh punya rencana baik buat saya. Saya tidak butuh pelarian, tidak pula butuh pelampiasan. saya hanya butuh kembali pada Allah. Menikmati setiap masa kebersamaan dengan-Nya dan kemudian merasa nyaman saat beribadah kepada-Nya.

Usia yang masih cukup tidak akan menghalangi keinginan untuk menjadi dewasa. Saat jatuh  tidak membutuhkan uluran tangan menuju kemaksiatan. Atas nama membalas dendam terhadap nasib yang menimpaku. dan juga tidak perlu memaki-maki siapa saja yang ku anggap bertanggung jawab terhadap hidupku. Juga tidak perlu menganggap Allah tidak adil, karena telah mengambil nasib baikku . Saya hanya perlu lebih bersyukur atas nikmat yang ku dapat. Jangan sampai larut dalam kesedihan yang menyengsarakan.

Hidup ini adalah pembuktian kata-kata. Kalau saat ini sedih, terluka dan terbuang, maka itu adalah awal dari proses perbaikan. Berdirilah tegap menghadapi masalah yang menimpa. Jangan pernah merasa sendiri dan ditinggalkan. Karena Allah tidak akan meninggalkan sendirian. Saya hadapi dengan semangat hidup yang baik. Pelajari setiap pengalaman hidup yang telah kualami. Jadikanlah itu sebagai cara terbaik untuk bersikap positif. Karena jalan ini memang masih panjang. Usia belum terlalu uzur, tak seharusnya mudah putus asa. Bijaksana dalam bersikap adalah sebuah pilihan yang terbaik. Daripada berpikiran pendek dan mendahulukan nafsu dan ego pribadi di berbagai kesempatan.

Lihatlah anak-anak muda di generasi terdahulu, seperti Musa muda yang sangat tabah dalam hidupnya. Kecil dihanyutkan di sungai dan akhirnya menjadi keluarga istana. Hingga akhirnya dia harus berdakwah dan berjuang demi membela agama-Nya. Lihatlah si kecil Muhammad saw yang dengan gigih mengobarkan semangat perjuangan untuk tegaknya Islam.

Saya harus mengganti kesedihan dengan kebahagiaan dari Rabb-mu. Dengan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang luar biasa. Rejeki yang tiada terkira. Jangan hanya menganggap rejeki cuma sebatas uang. Teman, sahabat, keluarga adalah rejeki yang tiada terkira besarnya. Syukurilah itu semua, maka kita akan menjadi Orang yang lebih bahagia dari sebelumnya. Jangan kecut, jangan ciut, semangat harus bangkit dari kesedihan. Karena malam tidak akan selamanya malam. Pasti ada pagi dengan mentari yang bersinar terang.

Itulah sedikit curahan hati kita mengalami kegagalan…