Sobat kita hidup untuk satu tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akherat. Tujuan paling mulia hidup ini adalah mendapat ridho Allah SWT. Itulah yang akan membawa ketenangan, keselamatan dan kepuasan batin. bukan berarti harus mengesampingkan teman, sahabat ataupun saudara. Karena kita tidak bisa kalau tanpa mereka. Kita tidak bisa hidup tenang jika orang lain memusuhi kita, memandang dengan penuh kebencian dan dendam. Dan kita yakin kita tidak pernah berniat menyakiti mereka, tidak berniat membuat mereka membenci kita, tapi apa daya, yah... begitulah hidup. Tidak asik kalau tidak seperti itu tinggal kita bagaimana memolesnya agar menjadi kebencian yang dirasakan indah...hahahaaaa...lebay kali yah...
Terkadang dalam hati kita tersimpan kemarahan lalu menjadi sebuah kebencian karena hanya masalah sepele kemudian menjadi sakit hati dan berkembang menjadi dendam. Adaikan kita marah dan benci apa perlu kita tunjukan dengan tingkah laku ? Hanya sekedar agar kita menjadi lega, mungkin jawabanya "iya" Tetapi sebagai manusia yang terlahir mempunyai tepo sliro, unggah ungguh apa perlu ?. Yang terbaik adalah mungkin kita harus bisa menjaga perasaan orang, bukan cuma satu, dua atau tiga tapi banyak hati orang yang kita jaga perasaanya. Tetapi terkadang ada beberapa orang yang merasa Ia punya kekuasaan atas orang lain sehingga syah-syah saja kalau dia tidak perlu melakukan hal itu. Dengan semena-mena dia bisa langsung marah-marah berkata yang tidak mengenakan bahkan di depan umum. Dan ia terus melakukan itu sepanjang ia menguasai orang yang posisinya lemah, itu tanpa tahu apa yang selama ini dirasakan oleh orang yang lemah tadi. Mungkin orang yang di marahi akan diam, pasrah apa yang dituduhkanya. Tapi siapa yang tau isi hatinya, ia menyimpan bara yang siap melumat tinggal menunggu waktu kapan yang tepat.
Aku mungkin sering merasa marah, kemudian benci, jadilah sakit hati dan berujung dendam. dan itu tersimpan rapi di dalam hati, dan ku keluarkan pada waktu yang tepat "menurutku". Tetapi terkadang itu terlupakan dengan sendirinya tergantung kitanya apakah bisa mengontrol amarah tersebut agar tidak menjadi dendam kesumat. Apalagi seiring bertambahnya usia kayaknya tidak pantas memelihara dendam terlalu lama nanti malah jadi kotoran yang membuat hati kita jadi membusuk.
Dulu aku merasa benci pada orang dan langsung kutunjukan padanya bahwa "Aku Benci Dia". Jika aku suka pada orang kukatakan bahwa aku suka dan jika aku benci ku labrag orang itu. Walaupun aku orang jawa yang katanya banyak tepo sliro tapi aku paling benci yang namanya bermuka dua. Bilang benci tetapi berlaku baik pada orang yang dibencinya. Menurutku itu sebuah kemunafikan.
Tapi saya tersadar bahwa kebencian dan dendam justru akan menghancurkan diriku sendiri. Buat apa memelihra dendam kita hanya manusia kecil yang tidak pantas melakukan itu, kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT percaya ada hari pembalasan. bukanya kita mengharap dia mendapatkan azab tetapi begitulah siklus manusia.
Dan jangan salahakan bila saya akan tertawa terbahak-bahak bila melihat orang-orang yang dulu menyakitiku tengah bergelut dalam masalah yang sebenarnya pernah kualami dulu. Hidup ini kejam itu kata orang-orang disana. Hanya yang kuat yang mampu bertahan tetapi yang memiliki kasih sayang tulus juga akan tetap bertahan. Maka jadilah orang yang besar orang yang mau menerima kritik orang lain, orang yang mampu mengendalikan emosi. Belajarlah dan berusahalah tetap keporo ngalah sebagai jati diri, bukan berarti kita kalah tetapi itulah jiwa yang di sukai oleh sang pencipta..
lebay banget yah..gue...
Dan jangan salahakan bila saya akan tertawa terbahak-bahak bila melihat orang-orang yang dulu menyakitiku tengah bergelut dalam masalah yang sebenarnya pernah kualami dulu. Hidup ini kejam itu kata orang-orang disana. Hanya yang kuat yang mampu bertahan tetapi yang memiliki kasih sayang tulus juga akan tetap bertahan. Maka jadilah orang yang besar orang yang mau menerima kritik orang lain, orang yang mampu mengendalikan emosi. Belajarlah dan berusahalah tetap keporo ngalah sebagai jati diri, bukan berarti kita kalah tetapi itulah jiwa yang di sukai oleh sang pencipta..
lebay banget yah..gue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar