Tinggi semampai, tubuh padat berisi dibalut busana ketat kemeja warna putih lengan pendek dengan sedikit belahan dada terbuka di padu dengan rok mini ketat diatas lutut warna hitam tidak ketinggalan sepatu hak tinggi. Begitu indah dan asik untuk dilihat seolah mata tidak mau berpaling ke tempat lain. Itulah sedikit gambaran wanita yang sering kita jumpai, bagi yang masih berstatus mahasisiwi tidak jauh berbeda soal pakean selalu serba ketat dan seksi.
Karena keindahannya itulah, wanita sering dieksploitasi. Foto-foto wanita dimana-mana degan gaya menantang. Sedikit sekali iklan yang tidak menyertakan wanita sebagai ikonnya. Wanita dijadikan ujung tombak pemasaran sebagai stand, pramuniaga, dan public relation. Wanita menjadi industri yang menguntungkan. Majalah dengan memajang dan mengekploitasi keindahan wanita dengan busana minim. Tidak mau kalah bisnis telepon juga memanfaatkan keindahan suara wanita. Sadarkah wanita menjadi obyek yang dimanfaatkan untuk kepentingan syahwat semata atau memang kaum hawa ini sangat menikmati ?
Pakaian Ketat.
Sudah menjadi hal biasa pada jaman sekarang banyak kita jumpai wanita berbusana seksi, nyaris seperti telanjang. Artinya busana yang mereka pakai terlalu sempit dan ketat. Sebagai laki-laki normal pasti senang di sugui pemandangan yang luar biasa menarik. Kencenderungan wanita untuk tampil menarik, cantik itu hal yang wajar tetapi kalau terlalu, kesanya norak dan kurang sopan. Memang dijaman seperti sekarang berbusana yang sopan sangat mahal, dan batasan sopan sendiri sudah di samarkan yang penting mereka bisa tampil seksi, berusaha menjadi pusat perhatian tanpa peduli dengan keamanan dirinya. Bahkan sebagian terlalu memaksakan diri untuk tampil seksi, akhirnya terlihat seperti badut.
Di antara pakaian yang sedang digandrungi pemudi saat ini adalah celana dengan model hip style. Sesuai namanya, hip dalam bahasa Inggris berarti pinggul. Hip style ditandai dengan celana panjang ketat yang tak sepanjang biasanya. Jika celana panjang normal menempel di pinggang, maka model hipster disangkutkan di pinggul. Kalau dipadukan dengan kaus pendek ketat, pemakainya jelas terlihat lebih seksi. Bila mereka sedikit menunduk maaf ”pantatnya/bokongnya” akan kelihatan, iya kalo bagus, kalo tidak kan kasian, apakah itu yang di inginkan oleh mereka ?
Seperti sudah menjadi pemandangan yang biasa dimana sebagian besar wanita berkeliaran di jalan-jalan tanpa menutup aurat. Mereka keluar dari rumah-rumahnya dengan busana yang sebenarnya tidak layak disebut sebagai pakaian. Pakaian mempunyai fungsi untuk menutup aurat, melindungi tubuh dari kondisi lingkungan dan cuaca disekitarnya. Melindungi tubuh dari debu, lembab, atau kering dan dari cuaca yang senantiasa berubah panas ataupun dingin. Pakaian adalah kulit kedua manusia.
Memakai pakaian ketat hukumnya haram dalam Islam bahkan termasuk dosa besar. Wanita yang mengenakannya terancam tidak akan mencium bau Surga. Dalam hadits shahih Rasulullah saw bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْل النَّار لَمْ أَرَهُمَا : قَوْم مَعَهُمْ سِيَاط كَأَذْنَابِ الْبَقَر ، يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاس ، وَنِسَاء كَاسِيَات عَارِيَات مَائِلَات مُمِيلَات رُءُوسهنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْت الْمَائِلَة ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّة ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحهَا ، وَإِنَّ رِيحهَا لَتُوجَد مِنْ مَسِيرَة كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya, sekelompok lelaki dengan cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk orang-orang dengannya; dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, mereka lenggak-lenggok ketika berjalan. Di kepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya, sedangkan baunya tercium dari jarak yang jauh. (Mukhtashar Shahih Muslim no. 1388)
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku melihat ke dalam surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir), dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan ‘Imran serta selain keduanya).
“… Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakekatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan wanginya surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu).
Yang dimaksud berpakaian tapi telanjang diantaranya ialah mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulit. Mungkin juga, pakaian ketat yang menampakkan lekuk tubuh dan bagian-bagian menggoda dari tubuh wanita hukumnya juga haram, sebab keduanya sama-sama menimbulkan fitnah. Bahkan dalam riwayat lain Rasulullah memerintahkan kita untuk melaknat wanita-wanita seperti itu karena mereka memang terlaknat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,’ yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Jadi kesimpulannya, memakai busana ketat amat sangat diharamkan dalam syari’at, dan ini membuktikan bahwa syari’at Islam benar-benar sempurna dan ingin melindungi umatnya dari segala bentuk fitnah dan berlaku kapan saja dan di mana saja. Tak ada satu pun dari aturannya melainkan demi kemaslahatan manusia, seperti perintah berbusana sopan lengkap dengan jilbabnya sesuai syari’at tentunya harus longgar tidak ketat dan tembus kulit, menutup aurat, dan seterusnya.
Dampak Pakaian Ketat
Berbagai penelitian membuktikan bahwa pakaian yang ketat akan menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit, dan ini sebagai bukti bahwa jauh hari mengapa Allah melarangnya. Beberapa penyakit yang di akibatkan oleh pakaian ketat.
Menganggu Kesuburan. Pakaian ketat tidak cuma haram bagi wanita, namun haram juga bagi kaum pria. Dengan berpakaian ketat, aurat yang mestinya tertutup rapi tanpa bekas justru menonjol. Selain itu, hasil riset mutakhir membuktikan bahwa kebiasaan kaum lelaki memakai celana jeans ketat dapat mengganggu kesuburan mereka. Karena bisa berakibat menurunya produksi sel sperma. Riset tersebut dikaitkan antara ketegangan syaraf dengan testis yang terkena panas. Demikian pula bila dikaitkan dengan penggunaan pakaian ketat dan obesitas (gemuk) yang berlebihan, dengan menurunnya produksi spermatozoa.
Parasthesia. Dr. Malvinder Parmar dari Timmins dan District Hospital Ontario, Kanada, menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit Parasthesia. Istilah Parasthesia sendiri, menurut kamus kedokteran Dorland berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar, dan sejenisnya. Dalam tulisannya di Canadian Medical Associational Journal, Parmar mengaku setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban Parasthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22-35 tahun yang mengeluhkan rasa panas di sekitar paha. Gangguan syaraf ringan itu terjadi lantaran mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam 6 bulan terakhir.
“Mereka mengalami gejala yang sama, gatal dan panas serta kulit di sekitar paha menjadi lunak,” kata Parmar. Parasthesia gampang dikenali. Gejalanya adalah kesemutan dan lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi. Umumnya karena tertekan, infeksi maupun gangguan metabolisme. Walaupun kerusakan saraf tidak termasuk kategori serius, hal itu cukup mengganggu aktivitas korbannya. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi.
Ancaman Jamur Selain Parasthesia, pakaian ketat juga harus mempertimbangkan faktor kesehatan kulit. banyak, gangguan saraf masih bisa sembuh tanpa bekas, tapi iritasi dan eksim? Percuma body seksi kalau belang-belang. Sejumlah ahli spesialis kulit menyatakan pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan 3 macam gangguan kulit. Apakah itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul! Masalah kelembapan memungkinkan jamur subur dan berkembang biak. Belakangan ini pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RS Cipto Mangunkusumo meningkat di bandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti terkena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15-45 tahun.
Bercak Hitam setelah kelembapan, kontak langsung antara kulit dengan benda asing juga memungkinkan terjadinya iritasi. Salah satu penyakit kulit yang masuk golongan ini adalah dermatitis kontak.Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan sang dermatitis hanya muncul jika terjadi gesekan antara kulit dengan benda di luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek cukup tinggi tak cuma benda keras semisal perhiasan, jam tangan atau ikat pinggang. Busana sehari-hari jika terlalu ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak. Masalahnya, banyak pasien yang tidak menyadari bahwa biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.Untuk mengusir iritasi dan biduran, sebagian orang menyiasatinya dengan memakai bedak. Hanya saja, fungsi bedak sekedar mengeringkan. Jika ternyata bedak tadi tidak cukup bagus untuk menyerap keringat. Kulit menjadi lebih lembab, dan akhirnya malah dihampiri jamur…
Memang betul busana sangat menentukan percaya diri si pemakainya tetapi bukan harus berpenampilan seronok dengan menampilkan lekuk tubuh, yang bagi si penglihat akan terbayang ke hal-hal yang negatif. Akan lebih indah dan menarik bila mengikuti aturan yang sudah tertera di Al-Qur’an. Bagaimanapun juga Al-Qur’an sudah menulis aturan – aturan alam semesta beserta isinya beribu-ribu tahun yang lalu. Dan itu tidak bisa di amandemen mengikuti perkembangan jaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar