.
Islam memandang cinta sebagai fitrah dan anugerah manusia, dan merupakan hubungan suci yang melekat di antara hati. Perasaan cinta dari segi zat dan bentuknya secara manusiawi sangat wajar untuk di cintai dan mencintai, dan perasaan ini sangat normal di miliki oleh setiap manusia. Jika memandang yang indah tidak bisa dipungkiri kalau itu indah dan itu tentu sudah ada yang mendesainnya dan dia adalah Allah SWT. Jika kita kagum kepada keindahan, maka akan tambah kagum kepada sang pencipta keindahan.
Cinta adalah merupakan sebuah amalan dan perasaan hati yang akan terwujud secara lahiriah, apabila kemunculan cinta tersebut sesuai dengan ridho Allah akan menjadi ibadah. Tetapi sebaliknya bila tidak sesuai ridho-Nya akan di golongkan menjadi perbuatan maksiat.
Banyaknya penyimpangan cinta seperti cinta terhadap sesama jenis dengan di dasari nafsu birahi, seperti munculnya sebutan Homo dan lesbian. Kata-kata itu sangat tidak asing di telinga kita dan sudah sangat umum serta dapat dimengerti dengan baik oleh setiap orang.
Menyukai sesama jenis, laki-laki mencintai laki-laki atau wanita mencinta wanita sangat tidak bisa dikatakan normal. Mencintai di sini bukan mencintai dalam arti persaudaraan, tapi mencintai secara birahi. Mungkin ada gangguan jiwa pada orang tersebut. Di kalangan homo, salah satu pasangan ada yang berperan sok jadi wanita alias banci, wadam, atau wanita jadi-jadian. Tapi tak jarang juga kaum homo ini adalah lelaki tulen yang memang dia lebih menyukai sesama laki-laki sebagai penyaluran hasratnya.
Di jaman yang mulai bergeser ke arah sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) sangat berpotensi untuk timbul berbagai penyakit kesusilaan. Nggak heran banget, karena pola hidup mereka yang bebas antara lawan jenis, bisa membikin jenuh juga. Aurat cewek-cowok diobral di mana-mana. Nggak ada sesuatu pun dalam dirinya yang dianggap privacy. Jadilah lama-lama mereka merasa bosan juga melihat pemandangan yang itu-itu melulu. Keindahan tubuh perempuan yang montok dan keindahan tubuh pria yang macho jadi nggak bikin minat lagi. Jadilah naluri seksual itu dilampiaskan ke sesama jenis, hiiiii…naudzhubillah.
Homoseksual dan Lesbian adalah sebuah pengingkaran terhadap hakikat alami dan utama dari makhluk hidup yaitu berkembang biak, makhluk hidup itu jangankan manusia, tumbuhan saja berkembang biak, meski caranya tentu berbeda dengan manusia. Bayangkan apabila sebagian besar makhluk hidup terutama manusia di dunia ini adalah homoseksual? Siapa yang akan melanjutkan keturunan? Darimana bisa lahir generasi baru yang kemudian akan meneruskan eksistensi manusia di alam ini jika tak ada percampuran antara dua jenis kelamin berbeda?
Allah SWT telah menciptakan manusia itu dari dua jenis, yakni laki-laki dan wanita. Tidak ada jenis ketiga. Dalam proses penciptaan itu manusia dilengkapi dengan potensi-potensi kehidupan salah satunya adalah nafsu birahi. Yang laki-laki senang terhadap perempuan, begitupun sebaliknya. Jadi kalau ada orang yang sama sekali tidak punya nafsu birahi, berarti masih diragukan keaslianya sebagai manusia.
Dorongan seksual pada seseorang merupakan reaksi dari faktor eksternal bila antena indera menangkap rangsangan berupa gambar, cerita porno dan penampilan yang menyentuh sayaraf seks. Makanya, bila nggak disalurkan bisa mengakibatkan kegelisahan jiwa yang ujung-ujungnya mencari tempat aman untuk ngelakuin anuan.....
Jadi berdasarkan sunatullah ini, otomatis manusia yang berlainan jenis kemudian hidup sebagai makhluk heteroseksual, yakni saling tertarik sama lawan jenis, sehingga bila ada orang yang cuma bisa nempel dengan sesama jenis, jelas ini adalah kelainan yang sangat berbahaya. Bila dibiarkan hidup dan berkembang, alamat murka Allah tak mustahil terjadi seperti apa yang pernah dialami kaum Nabi Luth. Naudzu billahi min dzalik!
Homo atau liwath itu sudah terjadi sejak zaman Nabi Luth. Ketika itu Allah SWT sudah memberi peringatan agar mereka para pendosa itu segera bertaubat. Bukannya tobat, eh… malah mereka naksir malaikat yang menjelma menjadi manusia yang tampan dan bertamu ke rumah Nabi Luth. Karena rasa tanggung jawabnya terhadap kaumnya sampai nabi Luth menawarkan putri-putrinya untuk mereka peristri sebagai ganti tamu-tamuya, karena mengkawatirkan dirinya dan tamunya dari aib yang sangat jelek sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Hud ayat 78 – 80.
"Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata, ‘Hai kaumku, inilah puteri-puteriku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?"
Mereka menjawab :
"Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki’. Luth berkata, ‘Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)"
Jelas saja Allah murka dengan manusia jenis ini. Adzab Allah berupa dibaliknya bumi yang atas menjadi di bawah dan yang bawah menjadi di atas, kemudian dijatuhkanNya batu dari tanah yang terbakar menghunjami kaum pendosa itu. Naudhubillah. Allah Swt. telah berfirman yang artinya :
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,” (QS Huud [11]: 82)
Di surat lain Allah Swt. juga berfirman dalam surat Al-Anbiyaa’ [21]: 74)
“Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik”
Di masa Rasulullah dan para khalifah penggantinya, hukum bagi homoseks adalah bunuh. Ya, hukuman yang bakal dikenakan kepada kaum homo dan lesbian ini adalah dibunuh (jika tidak mau disadarkan). Imam Syafi’i menetapkan pelaku dan orang-orang yang ‘dikumpuli’ (oleh homoseksual dan lesbian) wajib dihukum mati, sebagaimana keterangan dalam hadis, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa yang mendapatkan orang-orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth (praktik homoseksual dan lesbian), maka ia harus menghukum mati; baik yang melakukannya maupun yang dikumpulinya.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Baihaqi). (dalam Zainuddin bin Abdul ‘Aziz Al Malibaary, Irsyaadu Al ‘ibaadi ilaa Sabili Al Risyaad. Al Ma’aarif, Bandung, hlm. 110)
Seks oral yang mereka biasa lakukan pun memiliki resiko yang tinggi bila tidak mengindahkan kebersihan mulut dan tubuh. Mulut dan tangan yang kotor bisa membawa virus, bakteri, dan kuman penyebab penyakit lainnya masuk kedalam tubuh. Penyakit kelamin seperti herpes pun bisa tertular lewat cara ini. Karena biasanya kaum lesbian suka memainkan tangannya ke daerah alat vitalnya
Resiko terjadinya kerusakan alat vital dan organ seksual lainnya akibat penggunaan alat Bantu dengan tidak benar dan berlebihan bisa mengakibatkan kerusakan yang ujung-ujungnya penyakit mematikan.
Maka kita sebagai manusia yang normal harus bisa menjaga diri jangan sampai salah pilih berteman karena biasanya orang seperti itu susah sekali di kenali, kecuali oleh kelompoknya. Dari Ayat tersebut di atas sangatlah jelas betapa murkanya Allah terhadap golongan kaum Homo dan Lesbian. Dan itu wajib hukumya di bunuh. Tetapi di jaman sekarang ini sangat tidak mungkin itu di lakukan, andaikan tetap di laksanakan hukum tersebut maka akan berbondong-bondong Negara di seluruh dunia akan mengecamnya sebagai pelanggaran HAM berat. Walhasil, semakin bebas merajalela yang namanya kaum homoseksual dan lesbian
Peran kita sebagai umat muslim yang bisa di lakukan untuk memperbaiki umat manusia adalah dengan mengingatkan lewat berdakwah. Karena, hukum Islam tidak bisa diterapkan secara parsial atau setengah-setengah saja. Mari bersama-sama bergerak untuk menyadarkannya tentang bahaya perbuatan laknat tersebut. Karena sesungguhnya inilah biang kerok kerusakan yang banyak dipuja-puja masyarakat dunia. Homosek dan Lesbian hanya satu dari bejibun bentuk maksiat.
Islam saja yang memberi solusi sempurna bagi setiap permasalahan kehidupan termasuk dalam hal homoseksual dan lesbian ini. Dalam sistem yang jauh dari Islam seperti saat ini, tak ada yang bisa kita lakukan kecuali mendekatkan diri kepada Allah dan memperbayak beramal sholeh dan selalu menetapi pedoman kita yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rosul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar