“Ya sudahlah….” Itulah mungkin pesan yang pernah
kamu dengar. Tapi, apakah sedangkal itu kita akan menghadapi hidup ini? Hidup
ini butuh keringat, kesungguhan, dan juga air mata. Butuh energi untuk berlari
dan melesat lebih baik lagi. Bila kini jatuh, maka sadarlah bahwa ini adalah
awal untuk mendewasakan hidup. Bila merasa ditinggalkan, ingatlah bahwa hidup
ini belum seberapa dibandingkan ujian hidup yang sebenarnya.
Yah….bulan ini adalah bulan yang terburuk yang ku
alami. Tetapi saya tidak boleh cengeng saya harus bangkit dan menatap jauh ke
depan Alloh punya rencana baik buat saya. Saya tidak butuh pelarian, tidak pula
butuh pelampiasan. saya hanya butuh kembali pada Allah. Menikmati setiap masa
kebersamaan dengan-Nya dan kemudian merasa nyaman saat beribadah kepada-Nya.
Usia yang masih cukup tidak akan menghalangi
keinginan untuk menjadi dewasa. Saat jatuh tidak membutuhkan uluran tangan menuju
kemaksiatan. Atas nama membalas dendam terhadap nasib yang menimpaku. dan juga
tidak perlu memaki-maki siapa saja yang ku anggap bertanggung jawab terhadap
hidupku. Juga tidak perlu menganggap Allah tidak adil, karena telah mengambil nasib
baikku . Saya hanya perlu lebih bersyukur atas nikmat yang ku dapat. Jangan sampai
larut dalam kesedihan yang menyengsarakan.
Hidup ini adalah pembuktian kata-kata. Kalau saat
ini sedih, terluka dan terbuang, maka itu adalah awal dari proses perbaikan.
Berdirilah tegap menghadapi masalah yang menimpa. Jangan pernah merasa sendiri
dan ditinggalkan. Karena Allah tidak akan meninggalkan sendirian. Saya hadapi
dengan semangat hidup yang baik. Pelajari setiap pengalaman hidup yang telah kualami.
Jadikanlah itu sebagai cara terbaik untuk bersikap positif. Karena jalan ini
memang masih panjang. Usia belum terlalu uzur, tak seharusnya mudah putus asa.
Bijaksana dalam bersikap adalah sebuah pilihan yang terbaik. Daripada
berpikiran pendek dan mendahulukan nafsu dan ego pribadi di berbagai
kesempatan.
Lihatlah anak-anak muda di generasi terdahulu,
seperti Musa muda yang sangat tabah dalam hidupnya. Kecil dihanyutkan di sungai
dan akhirnya menjadi keluarga istana. Hingga akhirnya dia harus berdakwah dan
berjuang demi membela agama-Nya. Lihatlah si kecil Muhammad saw yang dengan
gigih mengobarkan semangat perjuangan untuk tegaknya Islam.
Saya harus mengganti kesedihan dengan kebahagiaan
dari Rabb-mu. Dengan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang luar biasa.
Rejeki yang tiada terkira. Jangan hanya menganggap rejeki cuma sebatas uang.
Teman, sahabat, keluarga adalah rejeki yang tiada terkira besarnya. Syukurilah
itu semua, maka kita akan menjadi Orang yang lebih bahagia dari sebelumnya.
Jangan kecut, jangan ciut, semangat harus bangkit dari kesedihan. Karena malam
tidak akan selamanya malam. Pasti ada pagi dengan mentari yang bersinar terang.
Itulah sedikit curahan hati kita mengalami
kegagalan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar