Cari Blog Ini

Sabtu, 04 September 2010

Idul Fitri "Lebaran"

Taqaballahu Minna Waminkum.

Selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan dan kekhilafan dalam berbagai tulisan saya selama ini, semoga kita menjadi golongan hamba-hamba Allah yang bertaqwa. Amin!

Idul fitri adalah merupakan puncak dari rangkaian ibadah puasa bulan ramadhan, setelah sebulan kita puasa saatnya umat Islam merayakan hari kemengan yang lazim di sebut idul fitri. Idul fitri adalah hari raya yang datang berulangkali setiap tanggal 1 Syawal, yang menandai puasa telah selesai dan kembali diperbolehkan makan minum di siang hari. Artinya kata fitri di sini diartikan “berbuka” atau “berhenti puasa” yang identik dengan makan minum. Maka tidak salah apabila Idul Fitri disambut dengan makan-makan dan minum-minum yang tak jarang terkesan diada-adakan oleh sebagian keluarga.

Tetapi yang lebih penting adalah Idul Fitri seharusnya dimaknai sebagai ‘Kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci‘ sebagaimana ia baru saja dilahirkan dari rahim ibu. Kelahiran kembali ini berarti seorang muslim selama sebulan melewati Ramadhan dengan puasa, qiyam, dan segala ragam ibadahnya harus mampu kembali berislam, tanpa benci, iri, dengki, serta bersih dari segala dosa dan kemaksiatan.

Arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian., yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam pandangan Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya. Di mana pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Sebuah perjanjian antara manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ke Tuhan-nan

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

"(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”)". (al-A’raf 7 :172)

Idul Fitri arti yang sesungguhnya berarti kembali kepada naluri kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak Islami, Inilah makna Idul Fitri yang asli.

Perjalanan hidup manusia tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu ada usaha untuk mengembalikan kembali pada kondisi seperti awalnya. Perbuatan dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok.

Indonesia yang mempunyai budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal, dan bukan hanya di Indonesia saja tetapi telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah wujud dari ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.

Dalam pengertian yang lebih luas, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Idul fitri. Keberadaan idul fitri adalah suatu pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil melawan berbagai nafsu hewani, pesta kemenangan idul fitri ini diperuntukkan bagi umat Islam yang telah berpuasa, dan mereka melakukannya dengan dilandasi keimanan.

Yang lebih menarik adalah pada saat Idul Fitri biasanya ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang mungkin hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru. Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Mudik bukan hanya sekedar hura-hura atau menikmati ramianya di perjalanan tetapi yang terpenting adalah untuk silahturahmi kepada sanak saudara yang ada di kampung tempat mereka dilahirkan.

Itulah betapa pentingnya makna idul fitri atau lebaran bagi Islam terutama umat muslim di Indonesia. Saling memaafkan dan berbuat baik kepada orang lain jangan hanya dilakukan saat Lebaran. Akan tetapi, harus berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Halal-bihalal yang sudah masuk tradisi Indonesia tersebut dapat memberikan gambaran bahwa Islam adalah agama toleran, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun. Jangan membanggakan dengan perbedaan.

Kini Ramadhan telah berakhir, seisi alam menangisi kepergian Ramadhan. Rasulullah pun bersabda, “Jika manusia tahu apa yang ada di bulan Ramadhan, maka manusia akan mengharap setiap tahun adalah Ramadhan.” Kepergian ini tidak dapat kita tunda sedetik pun, ia berjalan mengikuti irama waktu yang dimainkan oleh Sang Pencipta. Kita hanya bisa berharap dengan sangat, mudah-mudahan di tahun depan kita bisa bertemu kembali dengan bulan yang penuh barokah, rahmah, dan mahgfirah ini.

Kepergian bulan Ramadhan nan suci ini janganlah diikuti dengan menghilangkan nilai-nilai kebaikan yang telah kita tanam selama bulan Ramadhan. Ramadhan mengajarkan indahnya berbuat baik dan berkata jujur, menghilangkan amarah dan menghiasai jiwa dengan kesabaran, memperbanyak amal kebaikan dan menghilangkan keburukan, dan masih banyak lagi hal positif lainnya.

Ramadhan memang telah berlalu, namun kita usahakan agar nilai-nilai, sikap, dan perbuatan baik yang kita lakukan selama bulan Ramadhan tidak sirna bersamaan dengan kepergian Ramadhan, terutama mengenai kesabaran dan kejujuran. Dengan kesabaran, kita akan terselamatkan dari tindakan emosial yang akan berujung pada anarkisme, bahkan terorisme. Kesabaran juga kita butuhkan dalam berdakwah. Dakwah dan sabar adalah dua hal yang tak terpisahkan. Kesabaran merupakan kunci sukses dakwah para nabi. Kemudian, kejujuran sangat dibutuhkan negara ini guna membenahinya dari keterpurukan.

Semoga kita termasuk orang yang memenangkan pertempuran melawan hawa nafsu dan menundukkannya di bawah nilai-nilai Ilahi. Semoga sikap dan perbuatan baik yang menghiasi diri kita selama bulan Ramadhan terus menghiasi diri kita meskipun Ramadhan telah pergi. .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar